Kitab Jawahirul kalamiyyah Beriman kepada malaikat

Kitab Jawahirul kalamiyyah Beriman kepada malaikat

اَلْمَبْحَثُ الثَّانِىْ
“فِى الْاِيْمَانِ بِالْمَلَائِكَةِ وَيَشْتَمِلُ عَلَى ثَلَاثِ مَسَائِلَ”

س : مَا الْمَلَائِكَةُ؟ ج : هُمْ اَجْسَامٌ لَطِيْفَةٌ مَخْلُوْقَةٌ مِنْ نُوْرٍ، لَا يَأْكُلُوْنَ، وَلَا يَشْرَبُوْنَ، وَهُمْ عِبَادٌ مُكْرَمُوْنَ لَا يَعْصُوْنَ اللَّهَ مَا اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ.

PEMBAHASAN KEDUA
TENTANG IMAN KEPADA PARA MALAIKAT
(MEMUAT TIGA MASALAH)

Soal : Apakah malaikat itu?
Jawab : Malaikat adalah jisim yang halus (bukan seperti kita yang kasar ini), diciptakan dari cahaya. Mereka tidak makan dan minum. Mereka adalah hamba-hamba (Allah) yang mulia, tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang diperintahkan dan mereka menjalankan apa yang diperintah.

س : هَلْ يَرَى الْبَشَرُ الْمَلَائِكَةَ؟ ج : لَا يَرَى الْبَشَرُ غَيْرَ الْاَنْبِيَاءِ الْمَلَائِكَةَ اِذَا كَانُوْا عَلَى صُوَرِهِمُ الْاَصْلِيَّةِ لِاَنَّهُمْ اَجْسَامٌ لَطِيْفَةٌ كَمَا اَنَّهُمْ لَا يَرَوْنَ الْهَوَاءَ مَعَ كَوْنِهِ جِسْمًا مَالِئًا لِلْفَضَاءِ لِكَوْنِهِ لَطِيْفًا، وَاَمَّا اِذَا تَشَكَّلُوْا بِصُوْرَةِ جِسْمٍ كَثِيْفٍ كَالْاِنْسَانِ فَيَرَوْنَهُمْ، رُؤْيَةَ الْاَنْبِيَاءِ، لَهُمْ عَلَى صُوْرِهِمُ الْاََصْلِيَّةِ خُصُوْصِيَّةٌ خُصُّوْا بِهَا لِتَلَقَّى الْمَسَائِلِ الدَّيْنِيَّةِ وَالْاَحْكَامِ الشَّرْعِيَّةِ وَلَا يُسْتَغْرَبُ وَجُوْدُ اَجْسَامٍ بَيْنَنَا لَا تَرَاهَا بِالْعَيْنِ، وَفِى الْمُعْتَادِ مَايُقَرِّبُ ذَالِكَ لِلذِّهْنِ وَيَرْفَعُ عَنْهُ الْعَيْنَ فَاِنَّ مَا مَنَا كَثِيْرًا مِنَ الْاَجْسَامِ الْحَيَّةِ وَغَيْرِ الْحَيَّةِ لَا يُدْرِكُهَا الْبَصَرُ وَلَوْ لَا النَّظَارَةُ لَظَنَنَّا اَنَّهَا لَيْسَ لَهَ عَيْنٌ وَلَا اَثَرٌ، كَمَا لَا يُسْتَغْرَبُ اِخْتِصَاصُ الْبَعْضِ بِاَبْصَارِ اَشْيَاءَ لَا تُدْرِكُهَا سَائِرُ الْاَبْصَارِ. فَاِنَّ فِى اخْتِلَافِ الْاَبْصَارِ فِى قُوَّةِ الْاِدْرَاكِ وَضَعْفِهِ عِبْرَةً لِاُولِى الْاَبْصَارِ.

Soal : Apakah manusia bisa melihat malaikat?
Jawab : Selain para nabi, manusia tidak bisa melihat malaikat disaat mereka berupa bentuk asli (tidak menjelma berupa manusia atau lainnya). Sebab mereka adalah jism yang halus.

Begitu juga manusia tidak dapat melihat hawa. Padahal hawa memenuhi angkasa, karena hawa adalah amat lembut.Namun, bila malaikat itu menjelma menjadi bentuk jism yang kasar seperti manusia, mereka akan melihat malaikat.

Adapun para nabi bisa melihat malaikat dalam bentuk yang asli, adalah suatu keistimewaan khusus bagi mereka untuk menerima beberapa masalah agama dan hukum syarak. Tidak dianggap aneh juga bila terdapat beberapa jism yang tidak bisa dilihat dengan mata.

Dalam keadaan biasa, terdapat hal-hal yang mudah dicerna akal pikiran dan menghilangkan kesamaran. Sesungguhnya didepan kita banyak benda yang hidup atau tidak, tapi mata kita tidak dapat melihatnya. Seandainya tiada mikrosop, niscaya kita punya pikiran bahwa benda-benda itu tiada, baik berupa zat maupun bekasnya.
Begitu juga tidak heran, bila sebagian orang diberi keistimewaan untuk melihat beberapa benda yang tidak mampu ditangkap oleh mata. Perbedaan kekuatan penglihatan atau kelemahannya, adalah sebagai hikmah(yang bisa diambil pelajaran) bagi orang yang berakal.

س : مَا وَظَائِفُ الْمَلَائِكَةِ؟ ج : مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلٌ بَيْنَ الْمَوْلَى سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى وَبَيْنَ اَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ كَجِبْرَائِيْلَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَمِنْهُمْ حَفَظَةٌ عَلَى الْعِبَادِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكْتُبْ اَعْمَالَ الْعِبَادِ مِنْ خَيْرٍ اَوْ شَرٍّ وَمِنْهُمْ مُوَكَّلُوْنَ بِالْجَنَّةِ وَنَعِيْمِهَا، وَمِنْهُمْ مُوَكَّلُوْنَ بِالنَّارِ وَعَذَابِهَا، وَمِنْهُمْ حَمْلَةُ الْعَرْشِ، وَمِنْهُمْ قَائِمُوْنَ بِمَصَالِحِ الْعِبَادِ وَ/َنَافِعِهِمْ اِلَى غَيْرِ ذَالِكَ مِمَّا اُمِرُوْابِهِ.

Soal ; Apakah tugas para malaikat?
Jawab : Diantara tugas malaikat, menjadi utusan2 antara Allah subhanahu wata’ala dan beberapa nabi dan rasulnya, seperti malaikat jibril a.s Ada juga yang menjaga pada beberapa hamba Allah (raqib dan atid). Ada yang menuslis perbuatan manusia yang jelek atau baik. Ada yang diserahi surga dan kenikmatannya. Ada yang diserahi neraka dan siksanya. Ada yang membawa arasy. Ada yang bertugas untuk memberikan maslahat d an manfaat kepada manusia dan sebagainya dari apa yang mereka diperintahkan.

Bersambung….

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai