Thaharah (mensucikan benda (makanan) padat dan cair yang terkena najis)

تَطْهِيرُ الْجَامِدَاتِ وَالْمَائِعَاتِ:
ذَهَبَ الْفُقَهَاءُ إِلَى أَنَّهُ إِذَا وَقَعَتْ النَّجَاسَةُ فِي جَامِدٍ، كَالسَّمْنِ الْجَامِدِ وَنَحْوِهِ، فَإِنَّ تَطْهِيرَهُ يَكُونُ بِرَفْعِ النَّجَاسَةِ وَتَقْوِيرِ مَا حَوْلَهَا وَطَرْحِهِ، وَيَكُونُ الْبَاقِي طَاهِرًا، لِمَا رَوَتْ مَيْمُونَةُ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهَا أَنَّ رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِل عَنْ فَأْرَةٍ سَقَطَتْ فِي سَمْنٍ فَقَال: أَلْقُوهَا، وَمَا حَوْلَهَا فَاطْرَحُوهُ، وَكُلُوا سَمْنَكُمْ

Para fuqaha berpandangan bahwa jika najis itu jatuh ke dalam benda padat (kering), seperti mentega kering dan sejenisnya. Maka cara mensucikannya dengan mengangkat (membuang) najis dan bagian sekitarnya, maka sisanya itu suci

Berdasarkan riwayat Maimunah Radhiyallahu Anha, bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wassalam Dia ditanya tentang seekor tikus yang jatuh ke dalam mentega, maka dia berkata: Buanglah (tikus itu) dan apa yang berada di sekelilingnya, dan makanlah sisanya oleh kalian

وَإِذَا وَقَعَتِ النَّجَاسَةُ فِي مَائِعٍ فَإِنَّهُ يُنَجَّسُ، وَلاَ يَطْهُرُ عِنْدَ جُمْهُورِ الْفُقَهَاءِ، وَيُرَاقُ، لِحَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِل عَنِ الْفَأْرَةِ تَقَعُ فِي السَّمْنِ فَقَال: إِنْ كَانَ جَامِدًا فَأَلْقُوهَا وَمَا حَوْلَهَا، وَإِنْ كَانَ مَائِعًا فَلاَ تَقْرَبُوهُ وَفِي رِوَايَةٍ وَإِنْ كَانَ مَائِعًا فَأَرِيقُوهُ

Dan jika najis itu jatuh ke dalam cairan, maka itu menjadi najis dan tidak suci menurut jumhur fuqaha dan cairan tersebut ditumpahkan

berdasarkan hadits abu Hurairah Radhiyallahu ta’alaa Anhu :Bahwa nabi shalallahu alaihi wassalam ditanya tentang tikus yang masuk dalam mentega, maka beliau berkata ” jika mentega itu kering, maka buanglah tikusnya serta mentega yang berada di sekelilingnya. Namun jika mentegasah basah berair, maka janganlah kalian mendekatinya.” Dan dalam riwayat lain ” jika menteganya cair maka buang lah”

Bahwa nabi shalallahu alaihi wassalam ditanya tentang tikus yang masuk dalam mentega, maka beliau berkata ” jika mentega itu kering, maka buanglah tikusnya serta mentega yang berada di sekelilingnya. Namun jika mentegasah basah berair, maka janganlah kalian mendekatinya.” Dan dalam riwayat lain ” jika menteganya cair maka buang lah”

Jika benda kering tersebut seperti bahan makanan lainnya maka cara pensuciannya seperti demikian, namun jika benda padatnya bukan sejenis bahan makanan, seperti pakaian, lantai dan sebagainya cukup dengan dicuci untuk menghikangkan najisnya

Refrensi: al-mausuah al-fiqhiyah alkuwaitiyah

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai